Selasa, 26 April 2011

Tak ingin smua yg kurasakan terjadi

Saat orang tuaku mengetahui aku sudah berpacaran, sungguh aku tak ingin mereka tau.. Tp apa bleh buat smua sdah terjadi. Skarang justru aku berpikir smua yg aku pilih salah karena ibu aku tdk menyetujuinya. Tp aku sangat sedihhh u/mengikuti perasaan ibuku. Aku ngerasa egois, namun aku berpikir lg khidupanku diatur diriku sndiri, ortu hnya merestui asalkan anak.a bhagia. Tp ortu memang wajib memilih.. Oke kalau emg dia berkata ''psangan hidup dia pasti ortu yg memilih 90% n 10% dia" menurutku itu ga adil, karena dia tidak bisa mengungkapkan apa yg ada dhatinya. Aku mulai tdk yakin ddddngn apa yg aku jalanin skarang, n aku takutttttt sekali kalau kata2 yg aku takutkan akan aku dngar dlm wktu dkat ini. Hati ini mulai tdk tenang n sedihhhh.. Tp aku slalu berpikir positif n mencoba menjadi yg terbaik. Meskipun dia selalu berpikir tdk seperti itu.. I hope all this the best, but broken heart.. Huhuhu. Aku mencoba kuat n tdk ingin mendengar apa yg aku takutkan ini.. Please god, i cannot listen what saying him.

Minggu, 24 April 2011

cerita untukmu. kawan..

Kau dengar ia bicara, kawan?
Aku dengar kau mengucap kata, "ya"
Hinakah ia, teman?
Atau aku yang terlanjur menyesatkan?
Kau lihat ia disana, Kawan?
Ia bergumul dengan kemunafikan,
Dan aku bisa melihat ketika sudut matanya
bertemu dengan nuraniku,
Aku merasakannya,
Ia meringis,
Licik.
Dan ulu hati ini, perih.

Kau bisa merasakannya, Kawan?
Tiap selaput yang membungkus paru-parunya
ikut mengalirkan darah, terbawa
dalam setiap hemoglobin yang kuharap mampu
meledak,
Darah yang penuh dengan kebohongan,
Kemunafikan.
Tiap serabut di dalam saraf otaknya ikut
mengantar implus ke tiap organnya.
Dengan penuh tawa,
Penuh dendam.
Lagi-lagi, sepotong hati ini teriris.

Dan aku selalu bisa mendengar, Kawan!
Ia berceloteh tentang cinta,
Yang terdengar di telingaku selama ini sebagai
kata, "Kepalsuan."

Aku jijik, Kawan!
katanya padaku, "Betapa aku ingin menghembuskan napasku ditiap hidupmu, dan membiarkan tiap detak jantung selalu mendengarkan nyanyian untukmu."
Tidakkah pendengaranmu jadi karam, Kawan!
Atau mungkin pembungkus hatimu malah menjadi somplak!

Tapi aku takpernah bisa menggerakan bibirku ini untuk dia,
Untuk merauk ucapannya,
yang ingin kuhembuskan satu per satu di depan dia,
Lalu hilang didengar oleh tanah.

Dan ketika tanah sudah mulai meresap cerita membosankan itu,
Aku akan mendengar dia menangis,
Seperti aku,
Pilu.

Sampai akhirnya mati,

Hati ini,
Terhempas dimensi waktu,

Raga ini,
Digerogoti kebencian dan dendam,
Yang ia tuliskan di mata pedangnya
Sebagai sebuah tanda "cinta."

blogg ku: go green

blogg ku: go green: "go green? pasti kalian sering mendengarnya.. Go green adlh penghijauan di dunia. Go green sangat penting bagi manusia karena sebagian besar ..."