Kamis, 08 September 2011

awal cinta kita..

Berawal dari pertemuan bisnis MLM yang di ajak sepupuku.. tepatnya tanggal berapanya aku lupa, saat itu aku di ajak lah ke pertemuan tersebut di daerah depok tepatnya di pempek-pempek pak raden. saat itu aku datang terlambat karena sebelumnya aku bertemu dengan management model untuk membicarakan job model dulu di morgo city. dan aku datang ke OPP tersebut karena undangan sepupuku itu benar-benar tidak mengerti maksutnya aku di undang kepertemuan tersebut.. udah datang terlambat dan tidak tau maksut pertemuan itu, pokoknya jadi kayak org bodoh saat itu. hehe..nah, saat aku baru datang dan mendengarkan presentasi tersebut saat itu pula aku mengenalnya.. dia lah yang mengisi closingan pada saat itu. aku baru pertama kali bertemunya. selesai acara tersebut aku di coaching-coaching dengan sepupuku dan yang lainnya. aku bener binggung dan tidak mengerti juga sampai acara selesai pun.. aku dikenalkan sepupu-sepupu ku oleh leader-leader, yang aku tetap bingung kenapa dipanggil leader-leader semua disini. dan saat itu pula awal aku dan dia berkenalan.. lagi lagi dikenalkan sepupuku, kita hanya berkenalan dan dia menanyakan gimana presentasi tadi.. sungguh lagi-lagi aku binggung menjawabnya. haha abis tidak mengerti :D


Dan setelah acara tersebut banyak sekali leader-leader disana sms ku dan menanyakan bisnis tersebut... seminggu berlalu, dia tiba-tiba sms aku.. hahaha sama sekali tidak merasakan apa-apa. kalian tau, dia hampir setiap hari sms in ku. hmmmm aku tidak mengerti maksutnya. dan pada saat itu pula banyak sekali yang sedang mendekatiku juga, karena mereka tau aku baru putus :D lucu ya... tapi lama kelamaan dia makin memperhatikanku sampai aku mulai mengenal dia jauh dari orang-orang mengenalnya, padahal baru beberapa hari kita kenalan. hahaha.. 2minggu saling kenal aku merasa nyaman dengannya, kalian percaya tidak sebelum kita sama-sama berkomitmen berpacaran kita sudah mulai laporan kalau mau pergi kemana-mana, saling perhatian..dan sudah mulai jalan bareng.. hahaha. tapi aku mengakui dia sosok yang dewasa, patut di contoh, motivator, penyayang..


saat-saat dia menyatakan sayang sama aku, saat kita menghadiri pertemuan home sharing jaringannya dia di beji depok tanggal 8juni'11.. saat itu aku di ajak dia membeli makanan karena kita laper. hahaha.. pada saat kita makan hujan deras sehingga kita terjebak dan tidak bisa pulang karena pakai motor.. sumpah saat itu kita akrab sekali, dan setelah hujan agak reda tiba-tiba... dia mengatakan cinta padaku... aaaaaaaaaaa itu sungguh romantis ditengan hujan di warung tenda lagi :D  aku langsung tak bisa bicara apa-apa dan tak percaya dia mengatakan itu padaku.. senang campur binggung deh pokoknya. hahaha

Dan kalian tau, aku menjawabnya saat dia menemaniku casting tepatnya tgl 10 juni '11 dan saat itu pula aku menerimanya. dan.. kita berkomitmen pacaran... yeahhhhhhhhh.. tapi sebelumnya kita sudah berjanji harus pengertian, percaya dan terbuka.. itu adalah kunci jalannya berpacaran.. dan sampai saat ini aku dan dia berpacaran.. dan yang lebih aku senang keluargaku terutama ibu yang selalu menentangku berpacaran dia justru menjadi welcome banget... sungguh senang bangettttttttttttt <3  entah kenapa ibuku bisa berubah seperti itu.. thanks god <3 I finally, found people who love the me and the blessed mother. I hope him the best of the others .. amin


Minggu, 04 September 2011

cerpen, tentang ibu..

Darahku mendadak berdesir deras, detak jantungku mengencang, seperti sebuah firasat yang tak kusuka. Apa pun yang terjadi pada Ibu, aku terima.


Vira masih diam. Padahal sudah dua jam kami di sini, menikmati teriakan-teriakan ombak, menyaksikan angin melempar ribuan buih menjauh dari pantai. Aku tak tahu apa yang ada di kepalanya, Vira lebih suka membiarkanku berpikir sendiri daripada membagi apa yang ia rasakan.
�Aku mau pulang,� ujarku bosan.
Vira tak menanggapi.
�Sudahlah, Sayang. Lupakan kesalahannya, ibu hanya manusia biasa yang bisa khilaf,� kucoba membujuk Vira.
�Tapi aku malu, Kak. Kita ini anak-anak tak jelas, punya ibu tanpa tahu siapa bapaknya.� Vira melempar lagi beberapa kerikil ke laut.
�Ibu pasti punya alasan kuat kenapa beliau begitu, kita tanyakan saja nanti.�
�Aku sudah sering melakukannya, dan yang kudapat kemudian adalah hal yang sama. Dia marah. Selalu begitu!�
Aku mendesah panjang. Adikku Vira yang kini sudah bukan siswi SMA lagi ternyata belum juga dewasa. Ia ingin segala sesuatu terlihat apa adanya, mengalir begitu saja. Padahal hidup tak selamanya semudah dan sesimpel itu, tapi sulit menjelaskan padanya. Vira tetap saja bungsu yang rapuh dan manja.


�Pulanglah, Kak. Aku ingin di sini lebih lama,� lirih Vira berucap.
�Hari sudah sore, nanti Ibu mencemaskan kita.�
�Tidak, dia tak pernah peduli. Aku ingin ketenangan di sini.�
�Bukan di sini mencari ketenangan, Vira, ayolah!,� aku menarik tangannya lembut. Walau sempat menolak, akhirnya Vira luluh juga.
Sepanjang perjalanan menuju mobil, Vira menggelayut di lenganku. Orang-orang yang melihat pasti mengira kami adalah pasangan kekasih, siapa sangka, dua orang yang sama sekali tak mirip ini lahir dari rahim yang sama? Vira memang lebih dekat denganku daripada dengan Mbak Mia, saudara kami satu lagi. Mbak Mia telah bersuami dan tinggal di rumahnya sendiri. Pada saat pernikahan kakak sulung kami itulah terkuak bahwa ternyata bapak dari aku, Vira, dan Mbak Mia adalah orang yang berbeda. Tentu saja kami semua terpukul.
Entah bagaimana bisa ibu membohongi kami begitu lamanya, entah apa yang beliau lakukan hingga bisa memasukkan nama fiktif seseorang pada akta kelahiran ketiga anaknya, dan entah apa yang bisa ibu lakukan untuk mengembalikan perhatian Mbak Mia dan keceriaan Vira. Dua saudaraku memang serta merta memperlihatkan kekecewaan mereka pada ibu. Bukan hanya karena mereka perempuan � yang seringkali mengedepankan emosi daripada logika � tapi memang karena merekalah yang merasakan langsung imbas dari aib ini.
Menjelang pernikahannya, Mbak Mia mendesak ibu untuk memberitahu alamat Pak Suhairi, orang yang namanya tertera pada akta kelahiran kami. Dulu ibu pernah bilang bahwa mereka telah bercerai, dan untuk menambal kebohongannya, belakangan ibu bilang Pak Suhairi telah meninggal, padahal sebelumnya ibu mengatakan tak pernah lagi melakukan kontak dengan orang yang beliau akui sebagai bapak kami itu. Lalu dari mana beliau tahu Pak Suhairi meninggal?.

Usut punya usut, ternyata Pak Suhairi hanyalah kekasih Ibu di masa lampau, ia tak bisa � menurutku tak bersedia � menghadiri pernikahan putrinya karena sedang berada di luar negeri. Pak Suhairi cuma menyampaikan permintaan maaf dan selamat kepada Mbak Mia, sekaligus memberi pernyataan tegas bahwa ia hanya bapak dari Mbak Mia, bukan aku dan Vira. Pantas kami tak mengenal kakek atau nenek selain dari pihak Ibu.
Aku tak peduli semua itu. Bagiku hidup harus terus berjalan, toh semua sudah terjadi. Perbaiki saja yang bisa diperbaiki, dan jangan mengulang kesalahan serupa yang pernah diperbuat di masa lampau. Seburuk apa pun ibu, beliau tetaplah ibuku, yang kurasakan cintanya dari dulu hingga kini. Tapi tidak begitu bagi dua saudaraku.
Tiba di rumah, Vira langsung mengunci diri di kamar. Kulihat ibu pura-pura tak menyadari kehadiran kami. Aku tahu, beliau sedang berusaha menekan rasa sakit atas perlakuan dua anak perempuannya. Tubuh yang kini ringkih itu menyandar lemah di kursi santai ruang tengah, matanya menerawang, mungkin sedang memandang ke masa lalunya yang kurasa pahit.
�Ibu,� sapaku.
Beliau menoleh, senyum lembutnya mengembang terpaksa.
�Maafkan Vira dan Mbak Mia, Bu.� Kuambil tangan ibu yang tak lagi halus, dan meletakkannya ke atas pangkuanku.
�Memang sudah sepantasnya begitu. Ibu ingin memberitahu sesuatu padamu, To.�
�Tidak perlu, Bu. Ibu tidak usah menjelaskan apa-apa. Anto tetap sayang Ibu, Anto tidak akan pernah menebak yang macam-macam tentang masa lalu Ibu, seperti yang Mbak Mia dan Vira tuduhkan.�
�Tapi itulah kenyataannya, Nak.� Sontak airmata ibu mengalir.


Aku terperangah tak percaya. Setahuku ibu adalah perempuan yang baik, relijius malah. Mana mungkin ibu bergelut dalam dunia malam seperti yang Mbak Mia dan Vira katakan. Mbak Mia termakan ucapan bapaknya, Pak Suhairi, yang bilang bahwa bapakku dan bapak Vira adalah orang yang berbeda. Tapi laki-laki pengecut itu tak menceritakan selebihnya, hanya membuka aib. Apakah dulu, ketika ia bersama ibuku, ia tak merasakan kebaikan perempuan itu? Mustahil.
�Dulu, setelah gagal menuntut pertanggungjawaban Suhairi atas Mia, Ibu mencari laki-laki lain yang bersedia menampung kami, karena kakek dan nenek kalian tak mau menerima Ibu kembali,� ibu melanjutkan. �Seorang kenalan kemudian membawa Ibu ke rumahnya, dan tanpa Ibu sadari, ternyata ia menjual Ibu kepada seorang mucikari. Setelah itu...� ibu terisak.
�Sudahlah, Bu. Jangan diteruskan jika itu menyakitkan,� kucegah Ibu melanjutkan, karena telinga, kepala, dan hatiku merasa tersayat.
�Dengarkan, Nak! Barangkali ini kesempatan terakhir Ibu menyampaikannya.�
�Kenapa Ibu bicara begitu?�
Ibu tak mempedulikan protesku. �Ibu terjebak pelacuran, selama itulah kamu dan Vira lahir.�
Aku terhenyak sesaat, �Demi Tuhan, Anto tidak menyalahkan Ibu, Anto tahu Ibu terpaksa.�
�Tapi kenapa Ibu tidak mencoba untuk kabur dari sana?� tiba-tiba Vira sudah berada di belakang kami. Kulihat matanya memerah.


Aku terperangah tak percaya. Setahuku ibu adalah perempuan yang baik, relijius malah. Mana mungkin ibu bergelut dalam dunia malam seperti yang Mbak Mia dan Vira katakan. Mbak Mia termakan ucapan bapaknya, Pak Suhairi, yang bilang bahwa bapakku dan bapak Vira adalah orang yang berbeda. Tapi laki-laki pengecut itu tak menceritakan selebihnya, hanya membuka aib. Apakah dulu, ketika ia bersama ibuku, ia tak merasakan kebaikan perempuan itu? Mustahil.
�Dulu, setelah gagal menuntut pertanggungjawaban Suhairi atas Mia, Ibu mencari laki-laki lain yang bersedia menampung kami, karena kakek dan nenek kalian tak mau menerima Ibu kembali,� ibu melanjutkan. �Seorang kenalan kemudian membawa Ibu ke rumahnya, dan tanpa Ibu sadari, ternyata ia menjual Ibu kepada seorang mucikari. Setelah itu...� ibu terisak.
�Sudahlah, Bu. Jangan diteruskan jika itu menyakitkan,� kucegah Ibu melanjutkan, karena telinga, kepala, dan hatiku merasa tersayat.
�Dengarkan, Nak! Barangkali ini kesempatan terakhir Ibu menyampaikannya.�
�Kenapa Ibu bicara begitu?�
Ibu tak mempedulikan protesku. �Ibu terjebak pelacuran, selama itulah kamu dan Vira lahir.�
Aku terhenyak sesaat, �Demi Tuhan, Anto tidak menyalahkan Ibu, Anto tahu Ibu terpaksa.�
�Tapi kenapa Ibu tidak mencoba untuk kabur dari sana?� tiba-tiba Vira sudah berada di belakang kami. Kulihat matanya memerah.


�Anto, kamu dengar, kan?�
Kuletakkan gagang telepon, kembali fokus pada Ibu dan Vira. Kedua orang terkasih itu tak perlu tahu kabar apa yang kudapat. Pak Suhairi jangan sampai memperbesar luka dalam diri Ibu karena puluhan tahun silam, apalagi menambah luka itu di masa kini.
�Dari Mbak Mia-mu, kan?�
Aku hanya mengangguk, tak mampu membohongi Ibu dan tak tega pula untuk jujur.
�Apa katanya?�
�Tidak penting, Bu. Teruskan saja pembicaraan dengan Vira, Anto mau ke dalam dulu.� Aku hendak pamit, tapi Ibu cepat menangkap lenganku.
�Tunggu dulu, ada yang harus Ibu sampaikan sebelum terlambat.�
Darahku mendadak berdesir deras, detak jantungku mengencang, seperti sebuah firasat yang tak kusuka. Apa pun yang terjadi pada Ibu, aku terima. Sekalipun jika aku turut terinfeksi, tak apa, aku bertekad dalam hati.
�Tak lama lagi Ibu akan meninggalkan kalian, karena...�
�Karena apa, Bu?� Vira memotong tak sabar.
�Ibu positif ha-i-ve.�
Vira terkulai di hadapan Ibu, ia seperti kehabisan tenaga, pun untuk sekadar melanjutkan tangisnya.
�Tapi tenang saja, Ibu mendapatkannya setelah kalian lahir, dan Ibu sengaja tidak menyusui anak-anak Ibu karena tahu ada penyakit yang bisa saja tertular pada kalian.�
Andai Mbak Mia ada di sini, bagaimana mungkin ia tidak menangis dan menyesali apa yang telah diperbuatnya pada Ibu. Perempuan paruh baya itu kini tengah menjelang maut, tapi ia tampak tegar. Tentu saja, karena aku dan ibu percaya, dengan atau tanpa penyakit itu, setiap yang bernyawa pasti akan mati.
Kutekan beberapa tombol di telepon, meminta Mbak Mia untuk mendengarkan langsung kebenaran dari mulut Ibu, bukan dari bapaknya yang tak bertanggungjawab itu. Di sampingku, Vira kian dalam membenamkan kepalanya ke pelukan Ibu.
  

merawat kulit tangan..

Ternyata, nggak hanya kulit wajah yang bisa kering dan butuh proses revitalisasi, lho.

Tangan yang sehari-harinya nggak berhenti beraktivitas, juga bisa kering dan menjadi kasar. Karena itu, kita harus rajin merawat dan menjaga tangan kita agar senantiasa terjaga kelembutannya.

Salah satu caranya adalah dengan melakukan masker tangan. Rendamlah tangan pada baskom besar yang berisi air. Cara ini bermanfaat bagi perawatan kulit, namun juga memberikan kelembutan seluruh kulit tangan. Lakukan sekitar tiga hingga lima menit, lalu keringkan dengan handuk bersih.

Untuk mendapatkan kuku yang lebih putih, rendam tangan ke dalam air lemon. Kandungannya memiliki antiseptik yang membuat kuku dan tangan senantiasa bersih dan tampak cerah.

Siapkan bahan berupa tumbukan kentang, alpukat, madu dan olive oil. Oleskan masker pada tangan, lalu bungkus dengan plastik. Lalu, bungkus tangan dengan handuk hangat. Biarkan masker bekerja selama lima menit. Bilas dan keringkan dengan handuk. Lakukan rutin setiap dua minggu sekali dan kamu akan mendapatkan tangan yang halus dan cantik.

tips merawat kulit wajah... cekidottttttt :D


1. Kulit Kencang
Setelah setiap hari menggunakan riasan wajah seharian, Ninik Puspitasari, Brand Manager Bobbi Brown, merawat kulit wajahnya dengan air sari jeruk nipis yang diaduk dengan putih telur. Oleskan ke seluruh permukaan kulit wajah dengan kuas hingga merata dan mengering. Lakukan setiap 2 minggu sekali. Dijamin, kulit wajah akan terasa kencang dan bersinar.

2. Antikeriput
Meskipun pria, make up artist Gusnaldi tak pernah melupakan ritual perawatan rutin. Ia mengambil potongan buah tomat yang mengandung vitamin A tinggi dan dihaluskan bersama potongan daging lidah buaya. Setelah itu, dioleskan ke seluruh permukaan wajah dan didiamkan selama 30 menit agar meresap. Bilas dengan air mineral, jangan dengan air sabun, agar khasiat tomat dan lidah buaya tidak cepat hilang. Campuran ini berguna untuk memperlambat proses penuaan dini sekaligus mengencangkan kulit.

3. Pori Wajah Bersih
Selama bertahun-tahun Juliana Yu, MD.H.Cosmetologist, CIBTAC, BABTAC, IPTI, ITAC, CID ESCO Dipl’l Int’l rutin melakukan perawatan 3 kali seminggu di malam hari. Telur mentah yang dibuang bagian kuningnya dihaluskan dengan blender bersama kacang almond dan oatmeal secukupnya. Campuran ini berfungsi sebagai penyerap kotoran pada wajah sekaligus mengecilkan pori-pori kulit sehingga tetap bersih dan kencang.

4. Mengangkat Sel Kulit Mati
Perawatan natural menjadi bagian rutinitas harian dr. Rahmi Primadiati SpKK. Setiap 1-2 kali sehari, ia mengoleskan wajahnya dengan yoghurt non-fat tanpa rasa, yang memiliki kandungan asam laktat. Diamkan selama 15-30 menit hingga meresap dan mengering. Tambahkan lagi sedikit olesan yoghurt untuk menggosok komedo di bagian hidung.

5. Mengurangi Minyak Berlebih
Wajah yang terlihat kusam akibat produksi minyak yang berlebih, ternyata cukup mudah diatasi. Seperti yang dilakukan dr. Hanny Nilasari SpKK. Ia rutin membuat masker dari sari buah jeruk lemon yang mengandung vitamin A, C, B1, B2, dan B3. Satu sendok sari jeruk lemon yang diperas, dikocok bersama putih telur, lalu dioleskan pada kulit wajah. Diamkan selama 10 menit hingga rata dan meresap, lalu bersihkan dengan air hangat. Wajah pun akan terlihat lebih matte dan cerah.

6. Pandangan Segar
Keletihan bukan alasan untuk tidak tampil prima. Karena itu, dr. Shannaz Nadia Yusharyahya SpKK, MHA, selalu menjaga kesegaran matanya bila dirasa terlalu letih ‘bekerja’. Ia mengompres kedua matanya selama 10 menit dengan dua potong mentimun yang sudah dicuci bersih dengan air dingin. Buah mentimun yang berkadar air tinggi ini dapat membuat otot mata lebih relaks selama mata beristirahat sambil terpejam.

7. Kelembapan Utama
Kelembutan kulit adalah salah satu hal terpenting bagi dr. Deby Vinski, AAMS. Ia menggunakan scrub dan masker setiap 2 kali seminggu. Untuk mengatasi bibir pecah-pecah, ia menggunakan scrub dari buah stroberi yang mengandung antioksidan ditambah dengan air jeruk nipis. Campuran buah stroberi yang sudah dihancurkan, digosok pada permukaan kulit bibir, lalu dibiarkan selama 20 menit. Setelah itu, bibir dibilas dengan air hangat. Untuk perawatan wajah sesudah beraktivitas di luar ruangan, ia menggunakan masker untuk wajah yang terbuat dari buah bengkuang diparut halus, lalu dicampur air rendaman bunga mawar. Masker ini dapat mendinginkan sekaligus melindungi permukaan kulit dari efek sinar matahari.

8. Keajaiban Air Teh
Sehabis melakukan perjalanan bisnis ke luar kota, terkadang wajah terasa lengket dan letih. Untuk mengatasinya, dr. Amaranila Latita SpKK, cukup menggunakan secangkir air teh yang mengandung antioksidan tinggi. Teh
yang sudah diseduh dan didiamkan semalaman, digunakan untuk membasuh wajah di pagi harinya sebelum mandi. Kulit wajah akan terasa kencang dan bersih kembali.

9. Untuk Relaksasi
Saat musim kemarau, kulit wajah akan terasa lembap dan sering berkeringat. Untuk menyegarkan wajahnya, dr. Irma Bernadette SpKK, menggunakan buah pepaya setiap 2 minggu sekali. Buah yang mengandung 80% air, gula, tartaric acid, citric acid, dan mukopolisakarida ini dapat memberikan efek dingin pada kulit wajah. Pepaya yang sudah dihancurkan dioleskan ke permukaan wajah dan didiamkan
selama 15-20 menit. Terakhir, bilas
dengan air hangat.